Selasa, 23 November 2010

Biosolamin dan delladryl

Biosolamine

Diberikan sebanyak 0,4 cc secara IM satu kali sehari selama 5 hari. biosolamine diindikasikan untuk stimulasi tubuh secara umum terutama pada tonus urat daging, kelemahan otot akibat transportasi dan kelemahan yang diakibatkan oleh kekurangan makanan, infeksi atau keturunan. Biosolamine mengandung ATP 0,1 g , mg aspartat 1,5g, K aspartat 1g, Na selenit 0,1g dan vitamin B12 0,05g. ATP membebaskan energi pada waktu perukarannya memungkinkan pembentukan phosporic acid ester, aspartat terutama mengambil bagian dalam rantai sementara (dikenal dengan nama Rantai Martius) yang mengambil fungsi dari siklus krebs apabila terganggu. Aktivitas selenit pada proses metabolisme sel. Vitamin B12 penting untuk pembentukan sel darah merah. Campuran dari berbagai kelompok tersebut diatas ini dalam perbandingan yang baik memungkinkan rekontruksi dari cadangan energi dan berlangsungnya proses metabolisme yang baik.

Delladryl

Delladryl diberikan sebanyak 0,4 cc secara IM satu kali sehari selama 5 hari. Delladryl mengandung Diphenhidramin HCL 1%, suatu derivat antihistamin yang mampu menghambat histamine berikatan dengan reseptornya (H1) secara kompetitif. Merupakan derivat ethanolamin, aman diberikan melalui intavena, intramuskular, dan peroral. Obat ini memiliki efek depresan syaraf pusat, sedasi, antikolinergik, anti batuk dan anti muntah. Obat ini mengalami metabolisme di hepar dan disekresikan melalui urin. Obat ini diindikasikan untuk penyakit-penyakit alergi (Plumb, 1999; Tennant, 2002). Dosis yang diberikan 1-2 mg/kg berat badan (Plumb,1999).

Diphenhydramine chemical structure2-benzhydryloxy-N,N-dimethyl-ethanamine

Gambar 3. Struktur kimia Diphenhidramin

Aksi antihistamin dapat menurunkan peningkatan permeabilitas kapiler, namun mekanismenya kurang begitu jelas. Antagonis histamine juga dapat mencegah dan mengurangi keadaan motion sickness, tertutama beraksi pada fungsi central vestibular. Antihistamin memiliki aksi anestesi lokal, sering efektif pada pengobatan klinis sementara pada kejadian urtikaria dan angioneurotic edema, demam akibat alergi jerami (hay fever) dan vasomotor rhinitis. Tetapi kurang sering mampu melawan penyakit yang berhubungan dengan serum, alergi lain, asma bronchitis, migraine, pruritus serta dermatitis yang lain (Sollmann, 1957). Efek sampingnya biasanya spasmolisis, anestesi lokal, aksi antifibrilatori pada myocardium.

2 komentar: