Phylum : Platyhelmintes
I. Class : Trematoda
A. Sub Class : Monogenea
B. Sub Class : Digenea
A. Sub Class : Monogenea
1. Superfamily : Gyrodactyloidea
Family : Gyrodactyloidea
Genus : Gyrodactylus
2. Superfamily : Dactylogyroidea
Family : Dactylogyroidae
Genus : Dactylogyrus
3. Superfamily: Capsaloidea
Family : Capsalidae
Genus : Benedenia
4. Superfamily : Diclidophoroidea
Family : Discocotylidae
Genus : Discotyle
5. Superfamily : Diplozooidea
Family : Diplozooidae
Genus : Diplozoon
A. SUB CLASS DIGENEA
PHILLUM : Platyhelmintes
Terdiri atas 2 Kelas : trematoda dan Cestoda
Ciri utama : tibih pipih
CLASS : TREMATODA
Dibagi menjadi 2 sub class
1. Monogenea : siklus hidup langsung
Terutama sebagai parasit external ikan
2. Digenea : Siklus hidup tidak langsung, perlu hospes Intermedier (HI)merupakan parasit internal pada ikan dan merupakan parasit yang penting untuk Kedokteran Hewan
DIGENEA
· Cacing halus dewasa biasa di sebut flukes, terutama berparasit pada ductus biliverus, saluran cerna dan sistem vaskuler.
· Pada umumnya flukes berbentuk pipih dorsoventral, punya saluran cerna yang buntu, punya batil isap (sucker) untuk menempel dan bersifat hermaprodit.
· Tergantung tempat predileksinya, telur cacing dikeluarkan bersama tinja atau urine.
· Stadium larva berkembang pada HI yaitu molusca.
· Beberapa spesies perlu HI ke-2, tapi molusca merupakan HI yang penting untuk semua spesies.
· Spesies – spesies trematoda yang penting untuk KH : Fasciolidae, Dicrocoeliidae, Paramphistomatidae, Schistosomatidae.
· Paling penting : Fasciolidae, tidak terlalu penting : Troglotrematidae, Opistorchiidae.
DIAGNOSIS
· Menemukan telur yang menciri dalam tinja.
Struktur dan Fungsi Digenic Trematoda
· Cacing dewasa punya 2 batil isap untuk menempel pada hospes.
· Batil isap (bi) mulut di bagian anterior mengelilingi mulut.
· bi perut / bi ventral di posterior, bi mulut di ventral
· permukaan tubuh disebut tegumen, absorbtif dan kadang berspina. Otot ada di bawah tegumen, tidak punya rongga tubuh, organ-organ dalam di bungkus oleh parenchym.
Sistem pencernaan
· mulut — pharynx — esophagus — usus yang bercabang – cabang (intestinal caeca ) dan berakhir buntu. Material yang tidak terdigesti biasanya diregurgitasi.
Sistem Ekskresi
· terdiri atas banyak flame cell yang bersilia yang akan membuang sampah produk metabolik melalui sistem seperti pipa keluar tubuh.
Sistem Syaraf
· terdiri atas sepasang traktus longitudinal yang dihubungkan dengan bagian anterior oleh 2 ganglia.
Sistem Reproduksi
· pada umumnya hermaprodit, bisa terjadi fertilisasi sendiri atau fertilisasi sendiri atau fertilisasi silang.
Organ Reproduksi jantan
· sepasang testis —› masing-masing dilanjutkan oleh vas deferens —›kantong sirus yang berisi vesicula seminalis dan cirus —› primitive penis yang berakhir pada genital opening.
Organ Reproduksi betina
· mempunyai ovarium tunggal —› oviduct —› ootype (tempat ovum menerima yolk (kuning telur) dari sekresi glandula vitelina dan membentuk cangkang —› telur menuju uterus (cangkang mengeras) —› keluar melalui porus genitalis.
· Telur yang masak berwarna kuning karena mengandung protein. Pada umumnya telur mempunyai operculum.
Makanan
· Pada umumnya : darah, debris jaringan —› ditelan —› masuk caeca —› dicerna dan diabsorbsi. Metabolisme secara anaerob.
Siklus Hidup Trematoda Digenia
1 telur nematoda hanya bisa jadi 1 cacing dewasa
1 telur trematoda bisa menjadi ratusan cacing dewasa
· Ada satu fenomena : pardogenesis pada molusca (siput) sebagai HI, yaitu produksi individu baru dari 1 larva.
· Cacing dewasa bersifat ovipara —› telur beroperculum keluar bersama tinja hospes —› embryo dalam telur berkembang menjadi larva yang berbentuk seperti buah pir (pyriform) bersilia yang disebut myracidium.
· Dengan adanya stimulasi dari sinar matahari, myracidium mengeluarkan enzym sehingga operculum telur membuka dan myracidium keluar dari telur (hanya dalam beberapa menit).
· Myracidium berenang di air dengan cilianya (tidak makan) —› sampai menemukan siput yang cocok.
· Setelah masuk ke siput, silia dilepas dan menjadi bentuk memanjang disebut sporosista yang mengandung banyak sel germinal yang kemudian menjadi redia yang bermigrasi ke hepatopancreas siput.
· Redia merupakan bentuk larva, memiliki bioral, beberapa flame cell dan usus yang sederhana.
· Sel germinal dari redia membentuk cercaria tapi jika kondisi lingkungan tidak sesuai, redia membentuk anak redia.
· Cercaria merupakan cacing muda, mempunyai ekor yang panjang —› secara pasif keluar dari siput dalam jumlah yang banyak. Biasanya siput yang terinfeksi akan mati muda karena kerusakan hepatopankreas.
· Cercaria berenang beberapa saat dalam lebih dari satu jam akan melekat pada tumbuhan air dan membentuk kista yang disebut metacercaria.
· Metacercaria dapat hidup kurang lebih beberapa bulan —› masuk ketubuh peroral. Setelah termakan hospes, dinding kista luar pecah saat pengunyahan. Dinding kista bagian dalam pecah diusus dipengaruhi oleh : mekanisme menetas, enzymatic, potensial reduksi-oksidasi dan CO2 dalam lingkungan usus.
· Cacing muda yang keluar kemudian menembus usus bermigrsi ketempat predileksi —› menjadi dewasa dalam beberapa minggu.
Famili Fasciolidae
· Merupakan cacing daun yang besar
· Batil isap oral terletak di ujung anterior
· Batil isap ventral (perut) terletak di dekat pundak
· Organ-organ internal bercabang-cabang, cuticula berspina
· Tiga genus yang penting : Fasciola, Fasciolides, Fasciolopsis.
Fasciola
· Anggota genus ini dikenal sebagai cacing hati (liver fluke)
· Menyebabkan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi pada sapi dan domba.
· Gejala : penurunan BB, anemia, hypoproteinemia
· Dua spesies yang terkenal:
· Fasciola hepatica —› di daerah tropis dan sub tropis
· Fasciola gigantica —› di daerah tropis.
Fasciola hepatica
· Hospes : mamalia, terutama domba dan sapi
· HI : siput genus Lymnea —› L. truncatula yaitu siput yang bersifat amfibius.
· Distribusi —› seluruh dunia
· Lokasi : cacing dewasa di ductus biliverus, cacing muda di parenchym hati. Kadang-kadang cacing yang aberan dapat ditemukan terkapsuler di organ a. l paru-paru.
Ciri – ciri
Gross
· Ukuran cacing muda ketika masuk hati p ± 1 – 2 mm, bentuk seperti Lancet.
· Setelah dewasa di ductus biliverus, bentuk seperti daun, abu-abu kecoklatan. p ± 3,5 cm l= 1 cm. Bagian antara conus dan punya pundak jelas.
Mikroskopis
· Tegumen diselubungi oleh spina, bioral dan biventral cepat bisa tampak.
· Telur oval, beroperculum, kuning dan besar. Ukuran 150 x 90 µm (2 x ukuran telur trychostrongyl)
Siklus Hidup
· Telur keluar bersama tinja hospes, berkembang dan menetas menjadi myracidium yang motil dan bersilia —›menembus tubuh siput (HI) —› menjadi sporocysta —› redia —›cercaria.
· Cercaria keluar dari tubuh siput (motil) —› menempel pada rumput/tumbuhan air —› mengkista, disebut metacercaria (infected).
· Dari myracidium —› metacercaria perlu waktu ± 6 – 7 minggu. Tapi bila lingkungan tidak cocok bisa berbulan-bulan.
· 1 myracidium yang menginfeksi 1 siput bisa memproduksi > 600 metacercaria.
· Metacercaria termakan hospes —› cysta pecah di usus halus, migrasi sepanjang dinding usus —› ke peritoneum dan menembus capsula hati. Cacing muda ada di parenchym —› ductus biliverus —› ductus yang besar —› bisa ke kantung empedu.
· Periode pre paten : 10 12 minggu.
Fasciola gigantica
· Hospes : Ruminansia
· HI : siput genus Lymnea :
L. auricularia—› Eropa
L. notolensis —› Afrika
L. rubigenosa —› Malaysia
· Kebanyakan siput aquatic ditemukan di air terjun, irigasi, rawa,
· Distribusi : hampir sluruh dunia, tidak terdapat di Eropa barat.,
Ciri-ciri :
Gross
· Lebih besar daripada F. hepatica, panjang dapat mencapai 7.5 cm bentuk seperti daun, pundak tidak terlalu jelas
Mikroskopis
· Telur > telur F. hepatica ukuran 190 x 100 um
Siklus hidup
· Sama dengan F. hepatika, tapi periode prepatennya 13-16 mgg.
Genus lain :
1) fasciolides magna
· H : rusa, ruminansia
· HI : lymnea sp
· Lokasi hepar
· Ukuran : 10 cm
· siklus hidup seperti F. hepatica
2) Fasciola buski
· ditemukan diindia, pakistan, asia tenggara, china.
· Berparasit terutama pada manusia, bisa babi (non reservoir)
· Lokasi : usus halus
3) Familli Dicroelidae
· ukuran kecil bentuk seperti lancet
· lokasi duktus biliverus & ductus pankreaticus vertebrata
· saat keluar bersama tinja, telur sudah mengandung myracidium. Tidak ada stadium redia dalam siput.
1) dicrocoelium
· hospes : domba, sapi, rusa, kelinci
· HI : - siput darat, - semut coklat dari genus Farmica
· Lokasi : ductus biliverus & kandung empedu
Identifikasi
· Makroskopik
· Ukuran <>
Makroskopik
· Usus sederhana, bercabang 2 seperti garputala
· Testis tandem, ovarium diposterior testis, cuticula tidak berspina.
· Telur kecil ( 45 x 30 um), coklat gelap, beroperculum, sudah berisi myracidium saat keluar bersama tinja hospes.
Siklus hidup
· Telur tidak menetas sebelum tertelan HI 1 (siput darat) —› ada 2 generasi sporosista —› menjadi cercaria —› keluar bersama lendir siput —› berkembang +- 3 bulan.
· Cercaria dalam lendir termakan semut —› menjadi metasercaria terutama dirongga tubuh, bisa juga di otak semut.
· Hospes definitif terinfeksi bila makan semut infektid.
· Perkembangan pada semut +- 1 bulan pada musim panas.
· Pada hospes definitif metacercaria menetas diusus —› cacing muda bermigrasi ke duktus biliverus & ductus kecil di hepar.
· Tidak ada migrasi cacing melalui parencym hati.
· Periode prepaten : 10 12 mgg
· Cacaing ihni berumur panjang, bisa hidup di hospes sampai beberapa tahun.
2) Eurytrema (E. pancreatikum)
· lokasi : ductus pankreaticus
· hospes : 1. Siput darat, 2. Belalang/ free crickett ( jangkrik)
· HD terinfeksi bila makan belalang infekted —› parasit bermigrasi dari usus ke ductus pankreaticus.
3) platynostomum (P. fastomum)
· Hospes : kucing
· Lokasi : ductus biliverus
· HI : siput darat, crustacea, lizard (kadal)
· Kucing terinfeksi bila makan lizard infekted
3) familli paraphistomatidae
· cacing paraphystomum dewasa berparasit pada lambung depan ruminansia. Tapi beberapa species berparasit pada usus ruminansia, babi dan kuda.
· Bentuk tidak khas seperti trematoda lain, tapi benbentuk konus & tidak pipih.
· HI : siput air
Paraphistomum
· Hospes : ruminansia
· HI : siput air terutama planorbis & reticulum.
· Lokasi : cacing dewasa dirumen dan riticulum
· Cacing yang belum dewasa diduodenum
· Species : paling sedikit ada 14 species tapi yang paling umum adalah P. cervi & P. mikrobothrium.
· Distribusi : seluruh dunia.
· Tidak terlalu merugikan di Eropa & Amerika, tapi di daerah tropis & subtropis menyebabkan penyakit.
Identifikasi
Gross
· Cacing dewasa kecil, konus, seperti maggot (larva lalat), P +- 1 cm
· Bi mulut anterior, bi perut diposterior.
· Ukuran larva <>
Mikroskopik
· Telur seperti telur F hepatica, besar dan beroperculum, warna jernih (telur Fasciola warna kuning).
Siklus Hidup
· Perkembangan pada siput (HI) seperti pada Fasciola
· Pada kondisi yang cocok , (26-30oC) SH : 4 minggu
· Setelah metasercaria tertelan hospes bersama pakan, rumput —› berkembang disaluran cerna hospes —› kemudian cysta pecah di usus hospes (duodenum)
· Cacing muda menempel diusus dan makan disitu kurang lebih 6 inggu —› bermigrasi ke rumen dan retikulum —› dewasa
· Periode prepaten 7 10 minggu
Cotylophoron cotylophorum
· Lokasi : rumen, retikulum domba, kmbing, sapi, dan ruminansia lain
· ukuran telur 125 – 135 x 61 – 68 um
· dinamakan juga paraphistomum cotylophorum. Ada yang mengatakan cotylophoron = para phistpmum
Calicophoron
C. caliciphorum
· lokasi : rumen, retikulum domba, sapi
· ukuran telur : 115 x 69 um
Gigantocotyle
· G. explanatum
· Lokasi : ductus biliverus, kantung empedu, duodenum kerbau
Gastrothylex
· G. crumenifer
· Lokasi : rumen, retikulum domba, sapi kerbau
· Cacing segar berwarna merah, memanjang
· BI perut sangat besar, terdapat dibagian posterior tubuh
· Testis horisontal, uterus memenuhi pertengahan tubuh
· Ukuran telur 115-135 x 66-70 um.
Genus lain:
· Fischoederius, carmyerius, gastrodiscus dll
Famili Cyclocoelidae
· Ukuran : sedang-besar, pipih
· Tidak punya BI mulut, biasanya BI perut juga tidak ada
· Mulut dianterior —› pharynx —› usus bercabang-cabang dan bersatu dikedua ujungnya.
· Porus genitalis dianterior dekat mulut.
· Letak testis diagonal, berlobus, ovarium tak bberlobus, dianterior atau diantara testis
· Vitelaria memenuhi bagian lateral cacing & bersatu di posterior
· Berparasit di unggas air, biasanya dirongga tubuh, kantong udara dan saluran nafas.
· Genus : tracheophilus
Tracheophilus chambius
· Hospes : itik
· Lokasi : tracchea dan bronchus
· Ukuran : 6 – 11,5 x 3 mm
· Testis tidak berlobus, terletak diagonal tubuh, ovarium dianterior testis
· Telur : 122 x 63 um
Siklus hidup
· Myracidium (mengandung 1 redia) keluar dari telur —› berenang di air —› redia msuk kesiput (HI)
· Siputnya adalah : Helisoma trivolvis, Planorbis
· Tidak ada stadium sporocysta
· Redia berlokasi di gld albumin siput —› memproduksi beberapa cercaria setelah ± 11 hari
· Cercaria tidak punya ekor, sudah punya bi ventral dan alat untuk menembus di bagian anterior (boring apparatus).
· Cercaria tidak meninggalkan siput (tetap berada dalam tubuh siput) —› terletak dekat pericardium siput.
· HD terinfeksi bila makan HI (siput) infected.
Famili Echinostomatidae
· Bentuk memanjang, punya bi ventral yang kuat.
· Bi ventral ada di posterior bi oral. Bi oral dikelilingi head collar yang dilengkapi 1 atau 2 deret spina.
· Tegumen memiliki sisik / spina.
· Saluran cerna dimulai dari pharinx —› esofagus —› usus (intestinal caeca). Porus genitalis di anterior bi ventral.
· Testis bisa berlobus / tidak, tandem atau sedikit diagonal. Letak di pertengahan tubuh.
· Vitellaria di tepi tubuh, memanjang sampai dekat testis.
· Lokasi di usus, dustus biliverus unggas dan mamalia.
Siklus Hidup
· Seperti F. hepatica, tapi cercaria kadang-kadang masuk ke HI lain yaitu amfibi atau ikan —› mengkista.
· HD terinfeksi bila makan HI II infected.
Genus Echinostoma
Echinostoma revoluteum
· Lokasi : rektum caecum itik, angsa dan unggas air lainnya.
· Ukuran : p : 10 – 22 mm l : 2,25 mm
· Head collar dilengkapi 37 spina
· Tegumen berspina di bagian anterior
· Testis tandem, oval, memanjang sedikit berlobus
· Ukuran telur : 90 – 126 x 59 –71 µm
Siklus Hidup
· Telur menetas ± 3 minggu —› myracidium masuk HI, yaitu siput Stagnicola palastris, Helisoma trivolvis, Physagyrima dll.
· Cercaria diproduksi 2 – 3 minggu, bisa mengkista di siput atau keluar dan mengkista di siput yang lain atau sama speciesnya. Bisa juga mengkista di katak (Rana esculata)
· HD terinfeksi bila makan HI infected
· Periode pre paten : 15 – 19 hari.
· Spesies lain : E. paraulum, E. ilocanum, E. kortense
Genus Echynoparyphium
Echynoparyphium recurvatum
· Lokasi : usus halus terutama duodenum itik, merpati. Bisa juga pada anjing, kucing, tikus, manusia.
· Ukuran : p : 4,5 mm, l : 0,5 – 0.8 mm
· Bagian anterior dikelilingi oleh spina-spina.
Siklus Hidup
· HI 1 : siput Lymnea ovata, Lymnea auricularia
· HI II : katak, siput Planurbis albus
· Cercaria mengkista di tubuh siput (gld usus), mungkin migrasi ke siput lain —› mengkista di tubuh katak muda / dewasa.
· Periode prepaten : 7 – 18 hari
Genus lain:
· Hypoderaeum, Echinochasmus dll.
Famili Troglotrematidae
1. Genus paragonimus
· Merupakan lung fluke (paragonimus westermanii)
· Lokasi : paru anjing, kucing
· Siklus hidup : HI I : siput air, HI II : udang
· Myracidium —› siput —› termakan crustacea
· HD terinfeksi bila makan crustacea yang mengandung metacercaria (di hati/otot).
· Cacing muda migrasi ke paru kemudian terkapsuler dalam jaringan fibrosa yang mempunyai fistula ke bronchiolus untuk jalan keluar telur.
2. Troglotrema acutum
· Berparasit pada sinus frontalis dan ethmoidalis serigala
· Cacing berwarna putih, tebal, membulat di anterior, ukuran 3,27 x 2,25 mm
· Ukuran telur 50 x 80 µm.
· Siklus hidup : HI I : Siput Bythinella dunkeri, Bythinella alta, HI II : katak Rana temporaria.
Famili Opistorchiidae
· Anggota famili ini perlu 2 HI : siput air dan bermacam – macam ikan —› metacercaria terletak di sini
· HD : mamalia pemakan ikan
· Lokasi : ductus biliverus
Opistorchis
· Berbentuk Lancet kecil, secara macroscopic seperti dicrocoelium
· O. sinensis dan O. viverini —› HD nya terutama adalah manusia, tapi bisa juga pada anjing dan kucing.
· O. sinensis disebut juga Chinese liver flukes.
· O. femicollis (O. felinens) —› HD-nya kucing, bisa juga pada manusia.
· HD terinfeksi bila makan ikan mentah / kurang masak yang mengandung metacercaria. Cacing muda bermigrasi ke hepar lewat ductus biliverus.
Famili Schistosomatidae
· Famili ini terutama berparasit pada pembuluh darah dan saluran cerna dan kandung kencing.
· Pada manusia, schistosomiasis dapat menyebabkan penyakit yang berat, begitu juga pada hewan.
· Hewan diduga sebagai reservoir (sumber) penyakit pada manusia.
· Schistosoma berbeda dengan fluke dalam hal jenis kelamin —› pada Schistosoma ada cacing jantan dan betina (gonochoris), tidak hermaphrodite seperti flukes.
· Cacing betina dewasa langsing, terletak secara permanen pada lekukan pada cacing jantan (canalis gynaechophoric).
Genus Schistosoma
· Hospes : semua mamalia terutama pada domba dan sapi
· HI : siput air Bulinus dan Physopsis —› penting pada domba dan sapi
· Lokasi : vena mesenterica dan vena nasalis.
· S. bovis —› ruminansia di Africa, Timur Tengah, Eropa Selatan.
· S. mattheei —› ruminansia dan kadang – kadang orang di Afrika
· S. japonicum —› manusia dan hewan-hewan domestik di timur jauh.
· Distribusi : daerah tropis dan subtropis.
Identifikasi
1. Gross
· Organ sex terpisah (gonochoris).
· Cacing jantan lebar dan pipih, panjang ± 2 cm.
· Cacing betina terletak dalam lekukan, tubuhnya melengkung
Mikroskopik
· Telur panjang 100 µm, berbentuk kumparan, memiliki spina pada bagian lateral / terminal, tidak punya operculum.
Siklus Hidup
· Cacing betina di vena mesenterica memasukkan ekornya ke venula —› telur cacing akan masuk ke venula.
· Dengan bantuan spina pada telur dan enziym yang disekresi oleh myracidium dalam telur —› telur menembus endotelium masuk ke submukosa usus —› masuk ke lumen usus.
· Telur keluar dari tubuh hospes melalui tinja —› menetas dalam beberapa menit di air —› myracidium menembus siput (HI) yang sesuai —› berkembang menjadi sporokista —› cercaria (tanpa redia). NB : tidak ada stadium metasercaria.
· Cercaria yang motil menembus kulit HD (sapi, domba, manusia), bisa juga masuk melalui air minum yang tidak masak.
· Perkembangan di siput ± 5 minggu.
· Setelah masuk tubuh hospes (lewat kulit/oral) —› cercaria melepas ekornya yang berbentuk seperti garpu —›menjadi cacing schistosoma muda (Schistosomula) —› melalui aliran darah —› ke jantung dan paru-paru —› ke sirkulasi sistemik.
· Di hepar, cacing berlokasi vena porta —› dewasa sexual sebelum ke tempat predileksinya yaitu vena mesenterica.
· Periode pre paten : 6 –7 minggu.
Genus Ornithobilharzia
· Spesie pada genus ini intestinal caeca-nya beranastomose, bentuk ovarium spiral, testis banyak, uterus pendek, hanya berisi 1telur.
Ornithobilharzia bomfardi
· Hospes : sapi
· Lokasi : vena mesentica
· Ukuran : jantan panjangnya 6 – 9 mm, betina panjangnya 3 – 7,3 mm.
· Jantan mempunyai ± 60 testis, betina mempunyai caecum yang panjang.
· Telur oval, terdapat spina di posterior, ukuran 100 – 136 x 44 – 60 µm, telur keluar bersama tinja hospes.
Ornithobilharzia turkestanicum
· Hospes : domba, kambing, onta, keledai, sapi, kucing
· Merupakan cacing yang kecil : jantan 4,2 – 8 mm, betina 3,4 – 8 mm.
· Testis : 70 –80 buah, ovarium spiral, uterus berisi 1 telur.
· Ukuran telur 72 – 77 x 18 –26 µm, punya spina di posterior dan punya tonjolan di ujung yang lain.
· HI : siput Lymnaea euphratica
Genus Bilharziella
Bilharziella polonica
· Hospes : itik
· Lokasi : vena mesenterica dan vena pelvina
· Tubuh pipih (baik jantan dan betina), tubuh bagian posterior berbentuk lancet.
· Canalis gynaecophoric rudimenter
· Ukuran : jantan : p = 4 mm, l = 0,52 mm
Betina : p = 2,1 mm, l = 0,25 mm
· Uterus berisi 1 telur, telur punya spina di posterior
Siklus Hidup
· Telur diletakkan pada vena kecil pada dinding usus —›.menembus dinding vena —› ke lumen usus —› keluar bersama tinja hospes.
· HI 1 : siput Planorbis corneus
· Infeksi melalui mulut atau kulit.
Subklas Monogenea
· Spesies-spesiesnya berparasit pada hewan air berdarah dingin atau pada amfibi, ikan, katak, reptil, kadang-kadang pada invertebrata air.
· Merupakan ektoparasit pada insang, kulit, sirip dan rongga mulut. Bisa juga pada traktus urinaria.
· Punya haptor yang merupakan organ untuk menempel. Haptor bisa dilengkapi oleh batil isap, klem, dan kait-kait.
· Identifikasi berdasar morfologi haptor.
· Parasit ini bisa vivipara atau ovipara.
· Telur pada umumnya punya operculum dan ada filamen di salah satu ujungnya yang berfungsi untuk melekatkan telur pada hospes atau benda yang lain.
· Larva disebut oncomiridium yang mempunyai cilia dan lebih dari 1 spots. Oncomiridium berenang —› kemudian menempel pada hospes dan menjadi dewasa di hospes.
· Distribusi parasit ini luas dan bisa patogen pada ikan.
· Siklus hidup langsung —› tidak punya HI
Famili Gyrodactyllidae
· Bentuk panjang, kecil, vivipar
· Berparasit pada ikan, amfibi, cephalopoda, crustacea
· Haptor berkembang bagus, mempunyai sepasang bangunan seperti jangkar dan 16 kait di lateral.
Genus Gyrodactylus
Gyrodactylus elegans
· Berparasit pada insang, kulit, sirip ikan. Bisa juga pada katak.
· Cacing dewasa panjang = 1 mm, bersifat vivipara.
· Larva terbentuk pada uterus. Satu cacing bisa mengandung beberapa larva (serial poly embrional) —› dengan demikian jumlah parasit ini bisa meningkat dengan cepat.
· Merupakan parasit yang penting pada ikan dan umum ditemukan pada ikan di akuarium.
Famili Dactylogyridae
· Distribusi luas, merupakan parasit yang penting pada ikan air tawar dan laut.
· Cacing bersifat ovipara. Haptor dilengkapi 2 pasang jangkar dan 14 kait di lateral.
Dactylogyrus vastator
· Merupakan parasit yang penting pada carp fry.
· Cacing dewasa berlokasi di insang, bertelur pada musim semi.
· Reproduksi dan infeksi memuncak pada musim panas dan menurun pada musim gugur.
· Siklus hidup 1 – 5 hari.
Dactylogyrus extensus
· Hospes : carp
· Mampu bereproduksi pada musim dingin. Intensitas infeksi dapat memuncak pada musim dingin (tapi lebih banyak pada musim panas).
Spesies lain
· Neodactylogyrus, Ancryocephalus, Cleidodiscus, Holiotrema, Actimoleidus.
Famili Capsalidae
Genus Benedenia
Benedenia spp.
· Lokasi : mukosa mulut dan permukaan tubuh ikan laut.
· Cacing dewasa panjangnya 5 mm
· Haptor mempunyai 3 pasang jangkar, berfungsi seperti batil isap, penjepit dan kait.
· Hospes : ikan, amfibi, reptil
· Merupakan parasit penting pada ikan akuarium dan di alam.
Famili Discocotylidae
Genus Discocotyle
Discocotyle sagittota
· Punya 4 pasang klem pada haptor.
· Cacing kecil, umum ditemukan pada insang ikan salmon.
· Merupakan parasit yang dapat merusak insang.
Famili Diplozooidae
Genus Diplozoon
Diplozoon paradoxum
· Jarang ditemukan, parasit pada insang ikan air tawar.
· Telur keluar dari tubuh hospes (insang), tapi tetap melekat pada insang dengan bantuan seperti benang.
· Telur menetas —› larva keluar (tunggal) —› tapi untuk mencapai dewasa sexual harus saling berpasangan.
· Cacing menjadi dewasa dalam keaadan berpasangan. Panjangnya 4 – 5 mm.
TREMATODES
PHYLLUM : PLATYHELMINTHES
CLASS : TREMATODA
SUBCLASS : MONOGENEA
Super family | Family | Genus |
Gyrodactyloidea Dactylogyroidea Capsaloidea Diclidophoroidea Diplozooidea | Gyrodactylidae Dactylogyridae Capsalidae Dicocotylidae Diplozooidae | Gyrodactylus Dactylogyrus Benedenia Dicocotylyle Diplozoon |
SUBCLASS : DIGENEA
Family | Genus |
Clinostomidae | Clinostomum |
Strigeidae | Apatemon, Parastrigea, Cotylurus |
Diplostomatidae | Diplostomum, Posthodiplostomum, Alaria, Neodiplostomum, |
Allocreadiidae | Crepidostomum |
Acanthocolpidae | Strephanostomum |
Sanguinicolidae | Sanguinicola |
Dicrocoeliidae | Dicrocoelium, Platynosomum, Athesmia, Eurytrema, Coneinnum. |
Heterophydae | Heterophyes, Metagonimus, Euryhelmis, Cryptocotyle, Apophaslus. |
Prosthogonimidae | Prosthogonimus |
Plagiorchiidae | Plagiorchis |
Opisthorchis | Chlonorchis, Pseudomphistomum, Methorchis, Parametorchis |
Nanophyetidae | Nanophyetus |
Fasciolidae | Fasciola, Fascioloides, Fasciolopsis, Parafasciolopsis |
Echinostomidae | Echinostoma, Echinoparyphium, Hypoderaeum, Echinochasmus, Isthmiophora |
Notocotylidae | Notocotylus, Catatropis, Ogmocotyle |
Brachylaemidae | Postharmostomum |
Hasstilesiidae | Skrjabimotrema |
Troglotrematidae | Collyrclum, Troglotrema |
Paragonimidae | Paragonimus |
Paramphistomatidae | Paramphistomum, Corylophoron, Calicophoron, Ceylonocotyle, Gigantocotyle, Gastrothylax, Fischoederius, Carmyerius, Gastrodiscus, Gastrodiscoides, Pseudodiscus |
Cyclocoelidae | Tracheophilus |
Schistosomatidae | Schistosoma, Ornithobilharzia, Bilharziella, Heterobilharzia, Bivitelobilharzia, Australobilharzia, Gigantobilharzia, Trichobilharzia. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar