|     No.  |        perbedaan  |        AI  |        ND  |        ILT  |        Coryza  |   
|     1  |        Pembagian subtipe  |        -            Berdasarkan   protein M dan NP : tipe A,B,C -            Berdasarkan   protein H dan N : sub-tipe H (1-15) dan N (1-9) -            HPAI : H-5   dan H-&    |        -               |        -               |        -               |   
|     2  |        Hospes                                                   |        -            influenza A : man, Bb, kuda,   ferret, mamalia tingkat rendah ( ikan paus) dan unggas. Babi dan unggas air   dapat bertindak sebagai reservoir -            Influenza B :   man, menyebabkan sakit tepi tidak separah inf. A -            Influenza C :   man, tidak menyebabkan sakit  |        -            PEKA Guinea   fowl (ayam mutiara), chiken, psitacidae, pigeon -            KURANG PEKA turkey -            RELATIF   RESISTEN Duck, geese,   quail (puyuh),partridges (ayam hutan)   Manusia :   Localized infection ----Conjunctivitis  |        UTAMA DAN   ALAMI Ayam SEC.   EKSPERIMENTAL Bebek, kalkun   muda RESISTEN Burung   merpati, burung gereja, ayam mutiara  |        SENSITIF :   ayam dan puyuh  RESISTEN   : kalkuk & merpati  |   
|     3  |        Karakter virus/ etiologi  |        1.          RNA bersegmen, shg labil 2.          antigenic shiff 3.          antigenic drift 4.          genetic reasortment 5.          sensitive terhadap detergen 6.          cepat rusak oleh : panas, pH yang   eksterem, kekeringan, disinfektan ( formalin, beta propiolakton,  eter,   ion ammonium, hidroksilamin, sod, dedocyl sulfat) 7.          daya tahan virus meningkat pada   kondisi lembab dan dalm materi organic 8.          pd feces,   suhu 4 C bertahan 30-35 hari, 20 C bertahan 7 hari 9.          pd daging,   pemanasan 80 C inaktif selama 1 menit, pada telur  suhu 65 C inaktif 5   menit  |        Etiologi 1.          ss-RNA  2.          non segmented 3.          polaritas – 4.          beramplop—prot.   H-N 5.          pleomorfiks--spherical  |        Etiologi 1.          ds-DNA 2.          capsid simetri 3.          icosahedral 4.          beramplop    |        Morfologi dan   karakter H. Paragalinarum 1.          gram – 2.          bentuk :   cocoid-batang 3.          ukuran   0,2-0,3 X 0,5-2 mikron 4.          membentuk   kapsula 5.          fakulratif   anaerobik  |   
|     4  |        Gejala klinis  |        1.          kemerahan-kebiruan   pada pial dan sisik kaki 2.          mati mendadak  |        1.       Bentuk Asia/ Doyle/ VVND -            Bentuk   pencernaan, mortalitaas tinggi -            Menyerang   semua umur -            Dapat   bersifat akut tanpa Gk dengan kematian yg tinggi, gross pathologi tersifat Jika teramati   GK -            Stad. Awal :  gejala   umum dan diare ; edema fascial dan kepala -            Stad.   Lanjut : Menjelang   kematian tremor otot, tortikolis, paralisa ekstermitas dan epistotonus      -            Petelur Produksi telur drop-stop, kulit   telur pucat 2.         Bentuk   syaraf/ Amerika/ Velogenic Neurotropic ND/ VNND -            Respirasi   berat lebih tampak dan mendadak, diikuti syaraf 1-2 hari berikutnya -            Produksi   telur drop, kerabang kasar dan albumin encer -            Biasanya   morbiditas tinggi tp mortalitas rendah -            Dikenal   sbg bentuk beach 3.         Mesogenik/   Beaudette -            Gangguan   respirasi, jarang terjadi syarafi -            Penurunan   prod. Telur -            Mortalitas   rendah, kec. Ayam muda -            Dapat   sebagai vaksin ulangan 4.         Lentogenik/   Hitchner -            Tdk   menyebabkan sakit pada ayam dws -            Pd ayam   muda---ggn pernafasan -            Dapt   digunakan sbg vaksin aktif 5.         Enterik   asimtomatik  Infeksi   usus, tidak muncuk GK  |        1.          Gangguan   pernafasan :megap-megap, bernafas dengan membuka mulut atau menjulurkan leher   dan batuk (berdarah) 2.          konjunctivitis   hemorhagie, pembengkakan sinus, mata berair, berbusa atau eksudat 3.          kematian   bevariasi : layer 5-70 % pada broiler 50 % 4.          morbiditas   dapat mencapi 100% 5.          prod. Telur   turun 5-20%  |        1.          maa inkubasi   pendek 24-72 jam; proses penyakit 1-2 minggu; kronis 2-3 bulan 2.          gangguan umum 3.          gangguan   respirasi, ngorok, leleran hidung bau khas ( radang kataral m.mukosa cavum   nasi dan sinus) 4.          udema   subcutan fascial dan pial 5.          konjunctivitis   kataralis 6.          infeksi   sekunder/ potensial infeksi : staphylococcus sp.  |   
|     5  |        Isolasi   dan identivikasi/ diagnosis  |        -            Koleksi   sampel : swab trachea, kloaka, organ lain -            Isolasi dan   propagasi : in ovo, in vitro, in vivo -            Serologis :   AGP/ HA/ HI -            Molekuler :   gen concerved yang mengkode prot. HA   ISOLASI    VIRUS AI -            In ovo : TAB   9-21 hari -            Invitro : sel   fibroblas embrio ayam, MDCK cell line -            In Vivo : cats, hamster, mice   monkey, pigs  |        -            GK tersifat---GP pathognominik -            Histopathology -            Isolasi dan identivikasi virus -            Identivikasi serologis : HI, AGP,   ELIZA, imunofluresens dll    |         Diagnosis  -            Didasarkan GK yang tersifat, lesi   makroskopis dan mikroskopis yang tersifat Isolasi dan identivikasi -            Sample : swab/eksudat trachea -            Kulturil : in ovo, in vitro, in   vivo -            Deteksi antibody : AGP,   Netralisasi, ELIZA, FAT -            Genom virus : PCR Kultur -            In Ovo :TAB -            In Vitro : Chicken Embrionik lever   Cell;chicken embrionik kidney; chicken kidney;leucocyte culture dll -            Tdk dpt ditumbuhkan pada chicken   embrionik fibroblast  |        Isolasi dan identivikasi -            Sample : eksudat hidung/ sinus -            Kultur perlu faktor pertumbuhan V -            Staphylococcus menghasilkan faktor   pertumbuhan bagi haemophilus -            Kondisi inkubasi mikroarofilik  |   
|     6  |        Penanganan     |        1.          biosekuritas   ketat 2.          vaksinasi 3.           depopulasidaerah   tertular 4.          stamping-out   daerah tertular baru 5.          pengendalian   laulintas ternak, prod.unggas dan olahananya 6.          public   awarnes 7.          surveilans   dan penelusuran 8.          restoking 9.          monitoring   dan evluasi   PROTAP   Peternak 1.          dilarang   mengaluarkan unggas yang sekandang dgn unggas yang sakit dari area peternakan   tp hrs dimusnahkan 2.          dilarang   mengaluarkan kotoran unggas/ limbah peternakan dari farm diatas 3.          biosekuritas   ketata thdp lalulintas barang, paralatan, pakan dan org yang keluar-masuk   area ternak 4.          melakukan   prosedur dekontaminasi bila peternakan tsb tertular 5.          disposal   terhadap semua bangkai dan barang yg terkontaminasi (brng yg tidak permanen)  |        Obat---infeksi   sekunder  1)       Suportif terapi :multivitamin dll 2)       sanitasi dan disinfeksi ditingkatkan 3)       jka dapat didiagnosa   std.awal-----revaksinasi 4)       faktor ekonomi—broiler---jual 5)       faktor pendukung dieliminasi 6)       evaluasi program vaksinasi 7)       biosekurits ditingkatkan -               |        1.suportif   terapi dan mengatasi infeksi sekunder 2.biosekuritas   ditingkatkan, pilih disinfektan yang peka terhadap ILT 3.evaluasi   progaram vaksinasi 4.konsep   infeksi laten  |        1) eliminsi penyebab penyakit   )antibiotik) dan faktor pendukung 2) aws carier sebar infeksi latent 3) biosekuritas ketat dan perbaikan   manajement 4) progaram vaksinasi 2-3 kali  |   
|     7  |        Penularan   |           |        -    LANGSUNG Kontak ayam sakit -    TIDAK LANGSUNG -    Sapronak, pekerja, kandang tercemar   dan reservoar  |        -           Gerbang   masuk virus secara alamai : saluran respirasi atas (trachea, pharing) serta   mata -           Ingesti -           Sapronak,   pekerja, kandang tercemar dan reservoar (rodentia)  |        -    LANGSUNG Kontak ayam sakit -    TIDAK LANGSUNG -  Sapronak, pekerja, kandang   tercemar, air minum, respirasi, dan reservoar  |   
|     8  |        DF  |           |        -   Gangguan nafas :IB, ILT,CRD - Gangguan   syaraf : AE, ensefalitis krn jamur, def-vit.E (ensefalomalasia)  |        ND, IB, POX, CORYZA  |        SHS, LT, CRD, IB  |   
|     9  |        Kepekaan thp   panas dan senyawa kimia  |        1)         sensitive terhadap detergen 2)         cepat rusak oleh : panas, pH yang   eksterem, kekeringan, disinfektan ( formalin, beta propiolakton,  eter,   ion ammonium, hidroksilamin, sod, dedocyl sulfat) 3)         daya tahan virus meningkat pada   kondisi lembab dan dalm materi organic 4)       pd feces, suhu 4 C bertahan 30-35   hari, 20 C bertahan 7 hari 5)       pd daging, pemanasan 80 C inaktif   selama 1 menit, pada telur  suhu 65 C inaktif 5 menit  |           |        1)       virus inaktif  ;24 jam ether, 45   menit iodoform 3%, 1 menit amonium quartener 2% dan kresol 3 %  2)       virus tetap hidup dalam periode waktu   lama jika disimpan pada suhu -70 C atau nitrogen cair 3)       pada jar. Trachea ayam akan rusak   pada suhu 37 C stlh 44 jam; tahan 10 hari pada suhu 13-23 C 4)         pada CAM   tahan 5 jam pd suhu 25 C 5)          virus   yang dipropagasi in ovo, bila dikeringkan dan disimpan dalam rerigerator   tetap memiliki potensial dan imunitas selama 421 hari  |           |   
|     10  |        Pasca mati  |           |           |        1)         Lesi utama terfokus pada trachea   dan mata; eksudat mujoid sd mukopurulent;hemorhagie;jendalan darah 2)         Udema, kongesti dan hemorhadie   epitel konjunctiva dan sinus infra orbital  |           |   
|     11  |        Histology   |           |           |        1)         Epitel trachea necrosis; silia   rupture dan hemorhagie 2)       Migrasi sel radang; limfosit ,   histiosit dan plsma sel 3)       Benda inklusi intra nuklear pada   epitel  |        Sinus   infraorbital; cavum nasi;konjunctiva trachea;desqumasi; hiperplasia   lap.mukosa; udema; hiperemia; dan infiltrasi sel radang (heterophil makrofag   dll)   |   
|     12  |        Arti penting  |           |           |           |        1)         Menyerang pd setipa periode   pemeliharaan 2)         Infectious dan membandel 3)         Morbiditas dan angka afkir tinggi 4)         Produktivits turun (daging &   telur) 5)         Biaya penanganan & pengo\batan 6)         Sangat menular  |   
|     13  |        Faktor predisposisi  |           |           |           |        1)         Peralihan musim; cuaca yang   ekstrim 2)         Manajemen perkandangan yang jelek -            Ventilasi, kepadatan, litter, mix   flock dll  |   
 
Konten Ini memiliki Kaitan Dengan Pemainayam.vip
BalasHapus