Rabu, 06 Januari 2010

OSTEOLOGI dan ARTHROLOGY AXIAL OSTEOLOGY dan AXIAL ARTHROLOGY pada ANJING

  1. OSTEOLOGY

Osteology berasal dari kata osteos yang berarti tulang dan logos yang berarti ilmu. Sehingga dapat diartikan osteology adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang. Pada saat membicarakan osteology, ada dua istilah yang sering dibicarakan,yaitu :

A.1. SKELETON

Skeleton adalah gabungan dari beberapa tulang yang bergabung menjadi satu rangkaian utuh, dari struktur yang keras, mendukung tubuh dan melindungi jaringan-jaringan lunak yang terdapat di bawahnya. Selain untuk membentuk tubuh, melindungi tubuh dan jaringan-jaringan dalam tubuh skeleton juga berfungsi sabagai tempat penyimpanan mineral, tempat penyimpanan lemak, dan tempat pergantian sel-sel darah.

Klasifikasi elemen-elemen skeleton dari seekor anjing dewasa adalah sebagai berikut:

a. Axial Skeleton

- Cranium 50 tulang

- Columna Vertebralis 50 tulang

- Sternum dan Costae 34 tulang

b. Apendicular Skeleton

- Extremitas cranial 92 tulang

- Extremitas caudal 92 tulang

c. Visceral / Heterotropic Skeleton

- os penis 1 tulang

A.2. Os

Os berarti tulang dalam jumlah tunggal, sedangkan ossa berarti tulang dalam jumlah jamak.

Berdasarkan pada ukuran dan fungsinya tulang-tulang pada seekor anjing dibagi menjadi 5 jenis, yaitu :

a. Ossa longa ( tulang panjang )

Merupakan tulang yang berbentuk silinder memanjang. Tulang-tulang ini pada umumnya banyak ditemukan pada tulang-tulang anggota gerak ( os femur dan os humerus). Fungsinya sebagai pendukung dan tempat perlekatan columna vertebralis.

b. Ossa brevis ( tulang pendek )

Tulang yang memiliki dimensi yang hampir sama antara panjang, lebar dan tebal. Banyak terdapat pada os tarsal dan os carpal. Fungsinya untuk mengurangi friksi dan membelokkan arah tendo serta meredam goncangan yang keras.

c. Ossa sessamoidea ( tulang sessamoidea )

Tulang ini terdapat pada tempat-tempat yang dapat memungkinkan untuk melakukan pergerakan bebas, kadang ditemukan dalam tendo dan berkembang di jaringan ligamentum di bagian luar tendo. Fungsi dari tulang sessamoidea ini adalah untuk mengubah posisi tendo dan melindungi tendo (karena tendo merupakan tempat friksi terbesar).

d. Ossa plana ( tulang pipih)

Tulang pipih adalah tulang-tulang yang hanya dapat bergerak 2 arah, banyak ditemukan pada bagian proximal dari extremitas, di kepala dan di thorax. Fungsinya terutama untuk perlindungan organ-organ yang ditutupinya, sebagai contoh yaitu costae dan cranium.

e. Ossa iregularia ( tulang tidak beraturan )

Tulang-tulang pada columna vertebrae, termasuk semua tulang dari cranium yang bukan tipe tulang datar dan tiga bagian dari os coxae. Fungsi tulang ini bervariasi tergantung pada letaknya.

Struktur tulang dibagi menjadi dua yaitu :

a. Tulang kompak ( substansia compacta/ substansia corticalis )

Banyak ditemukan pada bagian luar semua kerangka tubuh. Pada bagian tangkai tulang lebih kompak dibandingkan pada bagian extremitasnya.

b. Tulang lunak / spons ( substansia spongiosa )

Ditemukan pada bagian dalam semua tulang angngota gerak, kecuali pada cranium, os pectoral dan os pelvis.

Lapisan-lapisan pada tulang :

1. Periosteum

Lapisan yang terdapat pada sekeliling jaringan ikat yang melapisi permukaan nonarticular dari semua tulang. Bagian pada periosteum yang berupa jaringan ikat yang melapisi cartilago, disebut parichondrium. Perichondrium ini struktur histologisnya sama dengan periosteum.

2. Endosteum

Struktur endosteum sama dengan struktur pada periosteum hanya lebih tipis saja. Endosteum ini terdapat di sebagian besar cavitas medulla.

3. Mucoperiosteum

Lapisan tulang yang banyak ditemukan pada bagian sistem respirasi ataupun juga sistem digesti. Terdapat di sepanjang sinus paranasal dan sel-sel yang menghasilkan mukus.

Fungsi tulang :

1. Untuk mendukung dan melindungi tubuh

2. Alat yang menggerakkan otot

3. Tempat penyimpanan kalsium, fosfor dan berbagai elemen yang berukuran kecil

4. Tempat pembuatan sel darah merah dan beberapa jenis bagian dari sel darah putih.

  1. ARTHROLOGY

Arthrology kadang dapat disebut juga dengan sindesmologi. Arthrology berasal dari kata arthros yang berarti sendi dan logos yang berarti ilmu. Secara harafiah arthrology berarti ilmu yang mempelajari tentang sendi.

Artikulasi atau junctura dapat ditemukan apabila dua atau lebih tulang yang bergabung dengan kombinasi jaringan fibrosa, jaringan elastis, atau jaringan ikat kartilago. Artikulasi fibrosa atau yang lebih dikenal dengan synarthosis merupakan salah satu artikulasi yang dibagi menjadi syndesmosis, sutura, dan gomphosis. Artikulasi kartilaginosa atau amphiarthrosis adalah artikulasi yang hanya mengijinkan terjadinya pergerakan-pergerakan kecil. Artikulasi synovialis atau diarthrosis, artikulasi yang benar-benar membantu untuk melakukan pergerakan.

B.1. Artikulasi Fibrosa

a. Syndesmosis

Syndesmosis adalah artikulasi fibrosa yang sebagian besar terletak diantara jaringan ikat. Sebagai contoh adalah penggabungan antara apparatus hyoideus sampai dengan os temporalis.

b. Sutura

Sutura adalah artikulasi fibrosa yang banyak ditemukan pada tulang-tulang tengkorak. Sutura-sutura ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu :

1. sutura serrata

2. sutura skuamosa

3. sutura plana

4. sutura foliata

c. Gomphosis

B.2. Artikulasi Kartilaginosa

a. Artikulasi kartilago Hyaline

Artikulasi ini kadang terlihat pada struktur keras dari skeleton fetus atau dari kartilago-kartilago yang sedang tumbuh. Sebagai contoh adalah artikulasi costochondral.

b. Artikulasi Fibrokartilago

Contoh dari artikulasi fibrokartilago adalah symphisis pelvis, symphisis mandibularis, sternebrae.

B.3. Artikulasi Synovialis

a. Flexi

b. Extensi

c. Adduksi

d. Abduksi

e. Circumduksi

f. Rotasi

II. OSTEOLOGY dan ARTHROLOGY dari AXIAL SKELETON pada ANJING

A.1. OSTEOLOGY CRANIUM

Cranium merupakan kerangka yang paling penting, kompleks, dan merupakan bagian yang terspesialisasi dari kerangka-kerangka lainnya. Cranium adalah kerangka yang membentuk rangka dasar kepala, tempat berlindungnya otak dan tempat perlindungan organ-organ pendengaran, organ keseimbangan, penglihatan, penciuman dan perasa. Selain itu sebagai tempat dimana terdapat lidah, gigi, larynx dan otot-ototnya yang disertai dengan glandula endocrine (hipophysis) dan juga membentuk awal sistema digestoria dan sistema respiratoria.

Cranium dibentuk oleh dua komponen, yaitu :

a. Ossa Faciei

Tulang-tulang yang membentuk wajah. Terdiri dari 36 tulang, yang telah terspesialisasi untuk memberi tempat yang luas untuk meningkatkan indra penciuman dan permukaan yang dalam untuk mencapai gigi-gigi.

b. Ossa Cranii

Ossa cranii ini dibentuk oleh 14 tulang. Cavitas cranialis merupakan tempat bersemayamnya organ-organ pendengaran dan keseimbangan yang merupakan bagian dari os temporarlis. Cavitas cranialis ini terpisah dari cavitas nasalis oleh satu lapis tulang yang terdapat di tengah lubang hidung dan terbuka di bagian caudalnya oleh foramen magnum. Bagian ventral dari cranium mempunyai banyak foramen-foramen dan canal-canal sebagai alur nervus dan pembuluh darah.

Pada bagian sambungan antara bagian cranii dan bagian facial di beberapa sisi terdapat cavitas orbilis yang merupakan lokasi dari lingkar mata dan struktur aksesori lainnya.

Ukuran dan bentuk cranium dari anjing-anjing domestik berbeda dengan spesies mamalia lainnya. Dengan alasan inilah, craniometry (ukuran tengkorak) pada anjing merupakan tambahan yang sangat signifikan. Bagian-bagian yang penting dari craniometry itu adalah :

a. inion : bagian sentral permukaan dari protuberantia occcipitalis externa

b. bregma : sambungan pada bagian median dari kanan dan kiri sutura frontoparietalis atau bagian dari persilangan sutura sagitalis dan sutura coronalis

c. nasion : sambungan pada bagian median dari sutura nasofrontalis bagian kanan dan kiri

d. prosthion : anterior bagian akhir dari sutura intermaxillaris, yang berlokasi diantara pangkal gigi bagian bawah

e. basion : bagian tengah dari margin ventral foramen magnum

f. pusat dari meatus acousticus externa

Tiga batasan yang sering digunakan untuk mengetahui ukuran kepala anjing :

a. dolichocephalic : berarti kepala yang panjang, kemudian menyempit

contoh : Colli, Russian wolfhound

b. mesaticephalic : ukuran kepala dengan proporsi yang sedang (medium)

contoh : Beagle, Setter, German Sheperd

c. brachycephalic : ukuran kepala yang pendek dan lebar

contoh : Boston Terier, Pekingese

Dalam tabel di bawah ini diperlihatkan pengukuran cranium dewasa dari 3 tipe diatas (dalam ukuran milimeter dan diambil dari seleksi random) :

Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa variasi terbesar dari ukuran cranium ada di bagian facialis.

Tulang-tulang yang melindungi otak :

1. Os Occipital

Os occipital ini membentuk bagian ventral dari caudal cranium (caudoventral). Os ini berkembang menjadi 4 pusat, yaitu :

a. Bagian dorsal squamosa (os supraoccipitalis)

Merupakan bagian yang paling luar. Bagian dorsoanteriornya tertambat diantara os parietalis sampai dengan processus interparietalis. Dari bagian processus interparietalis, timbul adanya crista sagitalis externa pada dorsal tengah, yang di beberapa spesies membatasi tulang. Linea nuchalis dorsalis menandai natara permukaan dorsal dan posterior dari cranium. Sedangkan linea nughalis ventralis terletak dibagian bawah frontal, dari ventral sampai dengan bagian tengah dari linea nuchalis dorsalis. Di bagian media terdapat potuberantia occipitalis externa. Crista occipitalis externanya ada dibagian media yang memanjang dari protuberantia occipitalis externa sampai dengan foramen magnum. Crista ini hanya sedikit sekali ditemukan di beberapa spesies anjing.

b. Dua bagian condylus lateral ( os exocccipitalis )

Bagian lateral ini menyangga condylus occipitalis yang berbentuk konveks. Prosessus jugularis ditemukan pada satu sisi yang lain dari bagian lateral dari condylus. Diantara processus jugularis dan condylus occipitalis terdapat fossa condylaris ventralis. Di bagian anterior tulang sampai dengan fossa terdapat forsmen hypoglossis yang kemudian menjadi canalis hypoglosal. Fossa condylaris dorsalis berlokasi di daerah dorsal sampai dengan condylus occipitalis. Bagian yang lebih besar yaitu canalis condylaris mengelilingi tulang bagian medial dari os occipitalis lateralis.

c. Bagian basilaris ( os baciooccipitalis)

Tulang ini tidak terdapat sepasang. Pada posterior ketiga dari basis cranialis dibagian ini juga terdapat incissura intercondyloidea.

Ditemukan banyak variasi spesies pada os occipitalis. Contoh : Ukuran dari foramen magnum tidak selalu simetris bilateral; Canalis condylaris kadang absent di satu sisi atau mungkin juga keduanya, kadang bila ada dua kanal tersebut hubungan antara canalis hypoglossal dan canalis condyloideus tidak berkembang; atau juga kadang foramen imparnya dobel tetapi jarang terdapat di posisi sebelah median.

2. Os Parietalis

Os parietal ini jumlahnya sepasang dan ditemukan di pars dorsalis dari dinding cavitas cranialis bagian caudal. Pada bagian ini dapat ditemukan fossa temporalis dan facies externa. Pada jenis dolichcephalic dengan musculus temporalis yang berat, crista sagitalis externanya mencapai lebih dari 1 cm dan memanjang dari protuberantia occipitalis externa sampai dengan sutura parieofontral. Sedangkan pada jenis brachiocephalic crista sagitalis externa ini membatasi bagian interparietalis dari os occipital dan berlanjut di bagian anterior sebagai batas dengan lineae temporalis.

3. Os Frontal

Os frontal ini jika dilihat dari ukurannya tak beraturan, di bagian posteriornya lebih lebar dan di bagian anteriornya meruncing. Sinus frontalis berlokasi diantara bagian dalam dan luar dari os frontal dan membagi os frontal menjadi 2-3 kompartemen. Os frontal ini juga membagi bagian orbital, bagian temporalis, bagian frontalis atau disebut squama frontalis, dan bagian nasalis.

4. Os Sphenoidal

Os sphenoidal ini membentuk 2-3 bagian anterior dari neurocranium, diantara basiococcipital posterior dan anterior os ethmoidalis. Os sphenoidal ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian anterior yang disebut os presphenoid, dan bagian posterior yang disebut os basissphenoid atau os postsphenoid.

5. Os Temporalis

Os temporalis ini membagi bagian yang luas dari dinding ventrolateral dari cranium. Pada tengkorak yang masih muda dapat terbagi menjadi bagian petrosal, tympani, dan bagian squamus.

6. Os Ethmoidalis

Os ethmoidalis berlokasi diantara bagian cranial dan facialis dari cranium. Os ethmoidalis ini terbagi menjadi 4 bagian, yaitu : lamina prependicula media atau mesethmoid, dua bagian lateral yang dilindungi oleh lamina externa ( lamina papyraceous ), lamina cribriform, dan labyrinthus ethmoidalis.

Tulang-tulang yang melindungi wajah :

1. Os Incisivus

Os incisivum atau premaxilla, merupakan tempat bersandarnya tiga bagian sebelah bawah gigi seri.

2. Os Nasalis

Os nasalis ini berbentuk panjang dengan bagian posteriornya meruncing, tetapi pada jenis anjing yang besar, lebar anteriornya bisa mencapai 1cm. Bagian dorsal atau facies externa dari os nasal ini bervariasi pada bentuk maupun ukurannya. Pada tipe brachiocephalics os nasalis ini sangatlah pendek. Pada bagian ventral atau facies internanya dilindungi oleh membrana mukosa.

3. Maxilla

Maxilla dan os incisive membagia bagian rahang dari sisi bawah. Maxilla jika dilihat dari gross anatomynya terbagi menjadi, corpus, tiga buah processus dan 4 buah facies.

4. Os Nasoturbinale

Os nasoturbinale ini merupakan lanjutan dari endoturbinat I ethmoidalis, yang menggabungkan diri dari crista nasoturbinata sampai dengan os nasalis. Meatus nasi medius merupakan bagian dari os nasoturbinale.

5. Os Maxilloturbinate

Os ini ukurannya oval tak beraturan, yang menggabungkan diri dengan dinding medial dari maxilla dengan lamina basalis, dam crista maxilloturbinate.

6. Os Zygomaticum

Os zygomaticum ini membentuk setengah bagian anterior dari arkus zygomaticum. Di dalam os zygomaticum terdapat bagian margo temporalis, margo orbitalis, margo messetericus, processus lacrimalis, processus temoralis, processus maxillaris dan processus frontalis.

7. Os Palatinum

Os palatinum ini berlokasi di bagian posteromedial dari maxilla, dimana os palatinum ini membagi bagian posterior dari hard palate, dinding anteromedial dari fossa pterygopalatine, dan dinding lateral dari ductus nasopharyngeal.

8. Os Lacrimalis

Os lacrimal terletak di bagian anterior dari orbit dengan bagian luar yang berbentuk triangular kasar dan seperti pyramid pada bentuknya.

9. Os Pterygoidal

Os ini ukurannya kecil, tipis, dan dekat dengan empat bagian tulang yang berartikulasi dengan os presphenoid dan os basisphenoid.

10. Vomer

Os vomer ini merupakan tulang yang tidak berpasangan, membagi bagian posteroventral dari septum nasalis dan karena itu membagi bagian medial dari choanae, nares posteriores dan dinding medial dari meatus nasopharyngeal.

11. Mandibula

Mandibula pada anjing dibagi menjadi bagian kanan dan kiri yang kemudian bergabung menjadi satu oleh symphisis mandibularis, yang strukturnya kuat, permukaannya kasar, dan mempunyai artikulasi fibrosa.

Tulang-tulang dari apparatus hyoideus

Apparatus hyoideus ini bekerja dalam membantu mekanisme makanan dalam lidah dan larynx. Tulang-tulang yang mendukung kerja apparatus hyoideus adalah :

1. Os basihyoid

2. Os Thyrohyoid

3. Os Karetohyoid

4. Os Epihyoid

5. Os Stylohyoid

6. cartilago Tympanohyoid

A.2. ARTHROLOGY CRANIUM

Pada cranium terdapat 2 buah articulatio, yaitu

1. articulatio temporomandibularis

2. articulatio ossiculorum auditus

Kemudian terdapat juga 9 synchondrosis, yaitu synchondrosis intraoccipitalis squamosa, synchondrosis intraoccipitalis basilateralis, synchondrosis spheno occipitalis, synchondrosis tympano-occipitalis, dan kelima synchondrosis yang lainnya.

Sedangkan untuk sutura pada cavum cranii, perrlu diketahui bahwa setiap tulang yang menyusun cavum cranii mempunyai lebih dari 2 buah sutura, sebagai contoh os occipitalis mempunyai 3 buah sutura yaitu sutura occipitosquamosa, sutura occipitomastoidea, sutura ocipitoparietalis. Lalu pada os pterygoidalis terdapat 2 buah sutura yaitu sutura pterygosphenoidalis, sutura pterygopsalatina, dan masih banyak sutura-sutura dari tulang-tulang wajah lain.

B.1. OSTEOLOGY COLUMNA VERTEBRAE

Columna vertebralis atau spine , terdiri dari kira-kira 50 tulang tak beraturan, yang disebut vertebrae. Vertebrae ini terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu :

  1. vertebrae cervicalis
  2. vertebrae thoracalis
  3. vertebrae lumbalis
  4. vertebrae sacralis
  5. vertebrae coccygealis

Pada anjing susunan vertebraenya adalah sebagai berikut C7 T13 L7 S3 Cy20, tetapi pada kebanyakan anjing ada yang mempunyai jumlah vertebrae coccygeal yang lebih dari 20 ataupun kurang dari 20. Semua vertebrae kecuali vertebrae sacralis berartikulatio dengan vertebrae setelahnya dan melanjut sampai dengan artikuatio yang lainnya. Tiga vertebrae sacralis bergabung menjadi satu tulang yang disebut os sacrum. Vertebrae-vertebrae ini melindungi corda spinalis dan akar-akar nervus spinalis, menambah fungsi perlindungan kepala dan organ-organ internal, dan melengkapi fungsi-fungsi tambahan dari otot-otot yang melindungi tubuh.

Vertebrae-vertebrae ini tersusun dari centrum; arkus vertebralis (arkus neuralis) yang terdiri dari pediculi arkus vertebrae sebelah kanan dan kiri dan juga laminae arkus vertebrae sebelah kanan dan kiri; prosessus articularis yang terdiri dari bagian cranial dan caudal.

B.2. ARTHROLOGY COLUMNA VERTEBRAE

Pada columna vertebra terdapat 2 buah articulatio, 6 ligamentum dan 1 buah disci intervertebralis. Articulatio tersebut adalah articulatio atlanto-occipitalis, articulatio atlanto-axialis. Sedangkan ligamentumnya terdiri dari ligamentum nuchalis, ligamentum supraspinosus, ligamentum longitudinale ventralis, ligamentum longitudinal dorsalis, ligamentum longitudinal dorsalis, ligamentum interspinosus, ligamnetum intertransversus, dan ligamentum flava.

C.1. OSTEOLOGY COSTAE dan STERNUM

Costae membentuk semua kerangka dari rongga dada, kecuali bagian tengah dorsal dan tengah ventral dari columna vertebrae dan sternum. Kadang-kadang terdapat 13 pasang costae pada anjing. Kebanyakan costae terbagi menjadi bagian caudal dan lateral convex dorsalis yang disebut dengan os costale, dan bagian ventral cartilaginosa yang disebut cartilago costalis. Costae pertama sampai dengan costae kesembilan yang berartikulasi dengan sternum dinamakan costae verae. Sedangkan empat costae terakhir dinamakan costae spuriae. Cartilago costalis dari costae ke10, 11, 12 bergabung dengan costae dan membentuk arkus costalis di beberapa sisi. Sedangkan pada costae yang terakhir dan costae yang bebas dari otot-otot dikenal dengan nama costae fluctuantes. Ruangan yang memisahkan costae yang satu dengan yang yang lain disebut spatium intercostalis. Pada ujung costae terdapat 3 bagian yaitu caput costae, collum costae, dan tuberculum costae.

Sternum adalah delapan tulang yang tidak berpasangan yang membentuk bagian bawah dari thorax. Sternum pada anjing pada bagian lateralnya terlihat lebih tertekan ke dalam sehingga lebih lebar di bagian ventralnya dan lebih tipis pada bagian horisontalnya. Sternebrae pertama dan sternebrae terakhir terspesialisasi. Pada sternebrae pertama ini lebih panjang daripada lainnya dan dikenal dengan sebutan manubrium. , sedangkan sternebrae terakhir disebut processus xiphoideus.

C.2. ARTHROLOGY COSTAE dan STERNUM

Ada 3 buah artikulasi yang ditemukan di daerah ini yaitu artikulasi costovertebralis, artikulasi sternocostalis, dan artikulasi costochondrales yang pada anjing yang masih muda lebih ramping dan dekat dengan bagian longitudinal dari facies ventrolateral thorax.

2 komentar: